Selasa, 09 Juli 2013

Awal Mula



Awal ketertarikan saya pada stand up comedy itu ketika saya melihat beberapa video stand up comedy Indonesia di Youtube. Gila, sumpah ngakak banget. Comic waktu itu yang sering saya tonton di Youtube adalah si Acho dan Adjis. Penampilan mereka kocak banget.
Nah, selang beberapa bulan kemudian (sekitar Desember) teman saya, Budi @yanoearhermawan bilang bahwa ada komunitas stand up comedy di kota Madiun. Nah, langsung saja kami pergi ke tempat yang katanya merupakan basecamp komunitas itu. Di Ikopi cafe, cafe yang nyaman dengan settingan duduk lesehan cukup ramai dikunjungi orang orang kala itu meski lokasi Ikopi cafe bisa dikatakan jauh dari keramaian kota Madiun. Sialnya hari pertama itu kami belum mendapat info apa apa tantang komunitas stand up comedy Madiun ini. Beberapa hari kemudian entah lagi mujur atau gimana, kita bertemu pemilik Ikopi cafe, Om Agung. Kata Om Agung, memang disini ada komunitas stand up comedy, tapi belum ada comicnya alias pemainnya. Mendengar omongan Om Agung saya sedikit kaget. Ada komunitas tapi gak ada penghuninya, itu seperti klub sepak bola tanpa pemain. HAMPA !!! Yang niat awal ingin menonton aksi anak Madiun ber-stand up comedy, eh malah si Budi nawarin, “nyapo gak adewe ae sing dadi comic’e?” Awalnya sih, saya masih bingung mau ikut omongan teman saya itu apa nggak. Setelah dipikir pikir, akhirnya saya putuskan untuk ikut. Ya apa salahnya sih nyoba nyoba. Dan teman saya lainnya, Alvan @alvaannn diajak si Budi buat ikutan juga.
Mulai dari situlah, saya bertemu dengan, mbak septi (@septisutrisna), mas adit (@dituneik)dkk, orang orang yang mengayomi komunitas stand up comedy Madiun (meski tak berpenghuni). Suatu saat, Mbak Septi menawarkan untuk mengadakan openmic di Ikopi Cafe. Saya kira itu becandaan karena Mbak Septi ngomong nya memang gak serius.
Tanggal 15 Desember 2012 dinihari (kalo nggak salah ingat), akun twitter stand up comedy Madiun @StandUpIndo_MN ngetwit yang isinya akan ada openmic hari itu di Ikopicafe. Dan yang buat kaget, saya masuk daftar comic yang ikut openmic malam itu. Pusing jelas, gak ada persiapan sama sekali buat openmic. Tapi tetap bonek ajalah, itung itung uji mental ber stand up didepan penonton yang random. Sudah bisa ditebak ketika openmic gimana ceritanya, nge-boomb abis abisan deh pokoknya. Moment yang tak terlupakan lah. Tapi mulai dari situlah saya bisa belajar berbicara, mengungkapkan pendapat saya mengenai hal hal menarik dalam kehidupan saya.
Hari itu pula awal dari eksistensi stand up comedy Madiun. Dan saya, Budi dan Alvan merupakan comic pertama (gak pake urutan, masuknya barengan soalnya) yang mengisi komunitas ini. Dan hari itu pula, seorang penonton yang mencoba menjadi seorang pemain memulai aksinya.

Minggu, 07 Juli 2013

Perkenalan


Nama saya Angga Pratama Putra, lahir pada tanggal 20 September 21 tahun lalu di Jayapura. Saya anak pertama dari 3 bersaudara. Ayah saya pria dan ibu saya wanita (yaiyalah).. :))
Bercerita sedikit tentang saya, ketika saya berumur 12 tahun saya pindah ke Madiun, kota yang sangat terkenal dengan makanan khas nya nasi pecel. Orang tua saya pindah karena ibu dari ayah (eyang putri) sudah memasuki usia lanjut dan tinggal sendiri di Madiun. Ya karena ayah tidak tega melihat ibunya dalam keadaan seperti itu, alhasil saya sekeluarga pindah ke kota ini.
Satu kejadian yang paling saya ingat ketika memulai kehidupan baru di kota ini adalah ketika saya masuk sekolah baru. Merasa aneh saja melihat orang yang bercengkrama menggunakan bahasa jawa. Aneh, iya aneh karena saya nggak tau artinya :)) 
Dan saat masuk kelas, anak anak langsung fokus melihat ke arah saya. Dan tiba juga saya duduk di kursi panjang yang diduduki sekitar 3-4 anak (kursi di sekolah ini memang di setting seperti kursi warteg). Beberapa detik setelah duduk, seorang anak laki laki bertanya padaku, "sopo jenengmu?" (yg dalam bahasa Indonesia berarti "siapa namamu?"). And guess what's happened?? saya bengong (ya kan nggak tau artinya). Langsung saja saya bilang ke anak itu, "I'm sorry I don't understand"...... Nggak2 boong, saya jawab,"maaf aku gak bisa bahasa jawa" sembari tersenyum. Gila seharian itu seperti orang bego dalam kelas saya. Cuma bengong melihat teman2 sekelas bercakap2 dengan bahasa yg sama sekali tidak saya mengerti. Itu seperti ada dikurumunan orang prancis brooo.
Berminggu minggu menggunakan bahasa Indonesia, saat itu merasa paling gaul sekelas yaaaa. Gak bisa menggunakan bahasa daerah setempat, bisa ditebak ada aja teman2 yg iseng sok2 belajarin bahasa jawa. Ada yg bilang kata "Jancuk" itu terima kasih lah, ada yang bilang "Gathel" itu selamat pagilah, ah banyak lah pokoknya. Tapi tenang broo, dalam satu kelas yang isinya 30 an anak gak mungkin kl semuanya iseng. Ya datanglah seorang teman waktu itu yg bilang ke saya bahwa semua yg dibilang anak2 ke saya itu salah. Ternyata itu semua berarti umpatan2 dalam bahasa jawa. What the hell !!!!
Ya cuma itu sih yg saya ingat, sebenarnya banyak. Tapi karena ceritanya gak masuk akal alias kalian gak bakal percaya makanya gak usah diceritain. Yup, cuma segini di post pertama, kurang bagus mesti ceritanya. But it's the firts time. Lama lama juga kan bisa bagus, siapa tau bisa nandingin Raditya Dika. Hahahahaha, that's impossible :D